LAPORAN BEST PRATICE LAYANAN
KONSELING INDIVIDU MENGGUNAKAN METODE STAR
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi
Hasil Dan Dampak)
UPAYA
MENGATASI MOTIVASI BELAJAR MENURUN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY
DENGAN TEKNIK SELF TALK
Disusun Oleh :
NAMA : CICILIA ANY TYASTUTI, S.Pd
NO.UKG : 6152766667230263
ANGKATAN : III
BIDANG STUDI : BIMBINGAN DAN KONSELING
PPG DALAM JABATAN KATEGORI
3 UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023
LK-3. Laporan Best Practice Layanan Konseling Individu Menggunakan Metode STAR ( Situasi, Tantangan, Aksi , Refleksi Hasil dan Dampak)
Topik |
“Motivasi belajar menurun” |
Lokasi |
SMP SANTO BERNARDUS |
Tujuan Yang Ingin
dicapai |
a. Membantu konseli
dalam mengidentifikasi penyebab permasalahan yang sedang
dihadapi konseli, termasuk pikiran-pikiran yang membuat
konseli kurang memiliki semangat belajar. b. Membantu konseli
untuk mengkategorikan permasalahan yang menyebabkan konseli
kurang memiliki semangat belajar. c. Membantu konseli
untuk memberikan lebel
positif pada dirinya. d. Membantu
pesert didik untuk menentang pikiran dan emosi yang salah yang mengakibatkan semangat belajar menurun. |
Penulis |
Cicilia Any Tyastuti, S.Pd |
Tanggal |
24 Januari 2024 |
Situasi : Kondisi yang
menjadi latar belakang masalah |
1. Kondisi yang
menjadi latar belakang masalah Dalam kegiatan pemberian layanan konseling individu ini berawal
dari hasil asesmen yang diberikan kepada peserta didik, yang kemudian hasil asesmen itu dilihat kebutuhan peserta
didik dalam mendapatkan layanan bimbingan dan
konseling, untuk hasil item yang melebihi
50% diberikan layanan klasikal dari
layanan klasikal itu terdapat kegiatan evaluasi
proses dan evaluasi hasil, serta
terdapat kegiatan observasi dan
wawancara kepada guru kelas, teman sejawat
dan guru mapel. Kemudian dari hasil asesmen yang memilih item kurang dari 3 siswa disitu
memerlukan perhatian bahwa pesert
didik tersebut memerlukan layanan konseling individu Dalam asesmen (AKPD) ditemukan adanaya peserta didik yang
mengalami motivsi belajar
menurun. Setelah peserta didik mendapatakan layanan klasikl tentang motivasi belajar terdapat satu siswa yang mengalami permasalahan dalam bidang belajar
ini yaitu menurunya semangat belajar, hal ini dikarenakan peserta didik kurang mendapatkan perhatian dari orang
tua, karena orang
tua sibuk bekerja,
dalam sekolah peserta didik juga merasa
kurang |
|
nyaman dalam kelas
karena situasi didalam
kelas kurang kondusif, peserta didik yang kurang yakin
dengan kemampuan yang dimiliki. Pendekatan Cognitive Behaviour Therapy
(CBT) membantu individu untuk
membangun ulang pola pikir (sikap,
asumsi dan keyakinan), menguji pola pikir,
memutuskan apa yang bermanfaat dan apa yang tidak bermanfaat bagi individu. Cognitive Behaviour Therapy (CBT)
juga menunjukkan kepada individu
bagaimana cara untuk
mengembangkan kemampuan melihat semua hal dari berbagai sudut (Wilding & Milne, 2013).
tekni self talk teknik self-talk yakni teknik ini bisa digunakan untuk menyangkal keyakinan yang tidak masuk
akal dan mengembangkan pemikiran yang sehat, yang akan menghasilkan self-
talk yang lebih positif karena self-talk seseorang dapat dipengaruhi oleh
apa yang dikatakan orang lain (misalkan, orang tua, guru, teman sebaya) tentang dirinya (Burnett
& McCrindle, 1999 dalam Erford,
2016: 223). 2. Mengapa Praktik
ini penting untuk
dibagikan ? Praktik memberikan layanan
konseling individu dengan
pendekatan Cognitive Behaviour Therapy (CBT) teknik self talk,
untuk membantu peserta didik dalam mengidentifikasi pikiran-pikiran peserta didik yang irasional dan membantu peserta
didik untuk mengevaluasi seberapa rasional pola pikirnya agar peserta didik
dapat belajar mengubah pola pikir yang irasional tersebut. Dengan
penggunaan teknik self talk ini
peserta didik juga dapat mengidentifikasi selft talk negtif yang selalu diyakini dan diubah untuk
menjadi self talk
positif yang dapat mengatasi atau menjdi solusi
dalam msalah yang
di hadapinya. 3. Apa yang
menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam
praktik ini ? Konselor meiliki peran
dan tanggungjawab untuk
memberikan layanan konseling individu sesui dengan
kebutuhan pesert didik.dalam pemebrian layanan konseling individu ini pendekatan yang digunakan yaitu
Cognitive Behaviour Therapy (CBT) teknik self talk, yang sesuai dengan permaslahan yang sedang dihadapi
peserta didik.dan konselor juga
bertanggungjawab dalam mendampingi dalam
perkembangan konseli dalm sekolah baik perkembangan secar fisik, emosi
dan belajrnya. |
Tantangan : Apa saja
yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat |
Tantangan yang dialami selama pelaksnan konseling
individu ialah : 1. Konseli
masih merasa malu untuk terbuka dengan permasalahan yang sedang dirasakan, 2. konseli
juga masih ragu untuk menceritakan permasalahan yang sedang dihadapinya. Keraguanya terlihat dari cara konseli
menceritakan permasalhanya masih ada bebepa keterangan dalam cerita itu yang haya di sebutkan satu
atu dua contoh saja, dan jika di
minta untuk menjelaskan lebih dalam jawaban dari konseli hanya singkat. 3.
Konselor memperdalam lagi dalam penggunaan teknik konseling. 4. Konselor
mengembngkan kembali ketrapilan komunikasi dalam konseling, agar dapat
lebih dalam menggali permasalahan konseli Pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini 1.
Kepala sekolah
yang memberikan ijin untuk
pelaksanaan ppl 2.
Waka kurikulum yang membantu mengatur waktu untuk keterlaksanaan laynan konseling individu. 3.
Teman sejawad yang membantu dalm pelaksanaan koseling individu. 4.
Peserta didik yang
mengalami permasalahan motivasi belajar menurun. 5.
Dosen pembimbing
dan guru pamong |
Aksi Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan / bagimana prosesnya, siapa
saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melakukan starategi ini |
Langkah-langkah yang
dilakukan untuk menghadapi tantangan 1. Konselor menciptakn situasi yang hangat
agar konseli merasa
nyaman sehingga konseli dapat dengan tenag menceritakan permasalahan yang sedang dihadapinya. 2. Konselor menyiapkan pertanyan-pertanyaan yang dapat memancing konseli untuk dapat
mengesplor atau menentukan solusi dalam permasalahan yang sedang dihadapi konseli. 3. Mempersipakan perlengkapan
untuk peberian layanan konseling
individu, dan mempersipkan tempat yang akan di gunakan Strategi
yang akan digunakan konselor dalam pelaksanaan konseling individu: 1. Melakukan penghimpunan
data terlebih dahulu terhadap kondisi
konseli seblum pelakasanaan konseling individu, penghimpunan data dapat melalui observasi, wawancara dengan wali kelas, guru mapel.hal ini
dilakukan agar nanti dapat digunkan
sebagai bahan tambahan untuk mengetahui kondisi konseli 2. Mempersiapkan ruangan yang nyaman untuk
pemberian layanan konselig individu. 3. Membangun
hubungn yang bik dengan konseli dengan memberikan beberapa peratanyaan-peratanyaan yang netral. 4. Membimbing konseli
dalm menemukan dan memilih solusi
dalam peramasalahnya |
|
Proses pelaksanaanya 1. Melihat hasil asesmen yang
diberikan kepada peserta didik, melakukan
himpunan data terkait permasalahan yang akan di angkat dalan konseling individu dengan melakukan wawancara dengan guru mapel, wali kelas,
teman sejawad, kemudia manemukan
penyebab akar permasalahnya, memunculkan
alternatif solusi yang akan digunakan , dalam hal ini alternatif solusi yang akan digunkan yaitu pendekatan cognitive Behaviour Therapy (CBT) teknik self talk, membuat RPL yang
akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan konseling individu. 2. Menciptakan
suasana yang hangat agar konseli merasa nyman dalam mengikuti proses
konseling individu 3. Kekuatan
pendekatan cognitive Behaviour Therapy (CBT) terletak pada pertanyaan- pertanyaan yang dapt
mendorong peserta didik dalam menemukan alternatif solusi dalam permasalahanya 4. Konselor
mendukung atas pemilihan solusi yang diambil oleh konseli. Sumber daya : Konselor memnfatkn media
dan sumber daya berupa 1.
Ruang konseling 2.
Teman sejawad 3. Referensi
literasi langkah-langkah konseling dengan menggunakan pendekatan cognitive Behaviour Therapy (CBT) teknik self talk |
Refleksi hasil dan
dampak Bagaimana dampak dari aksi
dari langkah- langkah yang dilakukan?
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak
efektif? Mengapa?
Bagiman respon orang lain terkait dengan strategi yang di lakukan. Apa yang menjadi faktor
keberhasilan atau ketidakberhasilan
dari strategi yang dilakukan?
Apa layanan dari keseluruhan proses tersebut |
Dampak dari aksi yang dilaksanakan: Dampak dari pemberian laynan konseling individu
ini, konseli mampu untuk
meningkatkan kembli motivasi belajarnya dengan menggunakan self talk positif yang telah menjadi pilihanya.
Dari pemilahan solusi self talk
negtif yang telah dipilih dan diputuskan
sendiri oleh konseli pastinya konseli akan merasa nyaman dalam melaksanakan solusi yang telah
dipilihnya dan dampaknya dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Respon orang lain terhadap
strategi layanan Konseli
menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti belajr dari pada sebelum mendapatkan layanan konseling individu. Faktor keberhasilan 1. kemauan konseli yang ingin
melakukan perubahan dalam dirinya. 2. Self talk
negatif yang selam ini diyakini konseli dapat diubah konseli dengan self
talk yang positif. 3. Kemauan konseli untuk
terbuka dalm menyampikan permasalahnya,
sehingga konselor dapat mengerti duduk permasalahan yang dihadapi konseli 4. Inforasi dari guru mapel, wali kelas yang menambah informasi terkait kondisi
konseli. |